
JAKARTA, iNews.id - Kurs rupiah di pasar spot pada akhir perdagangan, Kamis (27/6/2019) makin menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Meski begitu, mata uang Garuda terpantau masih stabil di level psikilogis Rp14.100 per dolar AS.
Data Bloomberg menunjukkan, rupiah menguat 37 poin atau 0,26 persen menjadi Rp14.140 per dolar AS dari sesi terakhir kemarin Rp14.177 per dolar AS. Laju pergerakan harian rupiah tercatat Rp14.140-14.182 per dolar AS dengan level pembukaan di Rp14.182 per dolar AS.
Yahoo Finance mencatat, rupiah terapresiasi 32 poin atau 0,22 persen menjadi Rp14.138 per dolar AS dari posisi terakhir sebelumnya Rp14.170 per dolar AS. Saat dibuka, rupiah diperdagangkan di Rp14.170 per dolar AS dengan rentang pergerakan harian Rp14.135-14.231 per dolar AS.
Berdasarkan laporan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, rupiah melemah 6 poin menjadi Rp14.180 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.174 per dolar AS.
Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, rupiah menguat jelang putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait sengketa Pemilu Presiden (pilpres) 2019. Terlepas dari semua polemik yang terjadi, MK dalam putusan sore ini kemungkinan akan menolak gugatan pasangan calon (paslon) 02 dan mengukuhkan kemenangan paslon 01 sebagai pemenang pemilu 2019.
"Dan Jokowi kembali jadi presiden periode 2019-2023, maka arah kebijakan secara umum tidak akan berubah banyak. Tentu itu merupakan hal baik bagi dunia investasi karena ketidakpastian arah kebijakan bisa diminimalisasi," ujar Ibrahim.
Dengan demikian, lanjutnya, dalam pemerintahan ke depan Jokowi-Ma’ruf Amin akan lebih percaya diri dalam menyusun kabinetnya sehingga program-program kerja seperti pembangunan infrastruktur dan sumber daya manusia akan menjadi fokus.
Dalam perdagangan akhir pekan, Jokowi Effect dinilai akan memengaruhi arah rupiah.
"Alhasil, sejumlah investor yang sejak gonjang-ganjing pilpres menahan diri untuk berinvestasi, bisa kembali agresif masuk ke instrumen berisiko, apalagi setelah pemeringkat S&P memberikan dari rating BBB- menjadi BBB+ terhadap obligasi Indonesia, sehingga harapan untuk gagal bayar berinvestasi sangat kecil," kata Ibrahim.
Editor : Ranto Rajagukguk
https://www.inews.id/finance/keuangan/jelang-putusan-mk-kurs-rupiah-menguat-ke-rp14140-per-dolar-as/579881
No comments:
Post a Comment