Menurut Anies, karya seni yang ia pajang itu jauh lebih berguna membangkitkan perekonomian rakyat ketimbang banner yang dipakai saat Asian Games berlangsung.
"Anda cek saja. Banner-banner Asian games itu harganya berapa. Itu dipakainya berapa lama, banner-banner itu begitu Asian Games selesai ya sudah (tidak terpakai lagi)," kata Anies di Menara MNC Kebon Sirih, Jakarta, Jumat (19/7) malam.
Tidak seperti Getah Getih yang memang dinikmati oleh Petani Bambu lokal.
"Kalau kita menggunakan barang pabrikan, maka anggaran pemerintah diterima nya di pabrik. Orang konglomerat lah itu yang punya tapi kalau bambu dapat dirasakan oleh mereka," ujar dia.
Karena itu, menurut Anies, sebagai pemerintah daerah harus arif dalam mengelola anggaran. Pengelolaan anggaran yang benar akan berdampak pada bergeraknya ekonomi rakyat termasuk seperti petani bambu di daerah.
"Jadi fungsi pemerintah itu adalah salah satunya menggerakkan perekonomian. Nah ini adalah salah satu cara kita menggerakkan perekonomian," tutup dia.
Sebelumnya, Dinas Kehutanan DKI Jakarta membongkar karya seni instalasi bambu yang berada di Bundaran HI. Anies saat itu membangun getah getih sebagai bentuk persiapan menyambut Asian Games.
Pembangunan ini menuai banyak kritik karena dianggap mubazir karena senilai Rp550 juta dan bertahan hanya 11 bulan. Ketua Fraksi PDI Perjuangan Gembong Warsono meminta Anies agar lebih bijak dalam menggunakan anggaran.
"Kita tidak masalah karya seninya. Tapi kalau bisa nanti lebih dipilah pilih lagi mana yang cocok," kata Gembong. (ctr/age)
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20190719233951-20-413832/anies-bandingkan-bambu-getah-getih-dan-banner-asian-games/
No comments:
Post a Comment