JAKARTA, iNews.id - PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) resmi melepas kepemilikan saham (divestasi) Tambang Dairi ke NFC China senilai 198 juta dolar AS atau setara Rp2,9 triliun.
Perusahaan tambang milik Bakrie Group itu melepas 51 persen saham anak usaha PT Dairi Prima Mineral (DPM) kepada NFC sehingga perusahaan yang sepenuhnya dikuasai pemerintah China itu akan mengontrol tambang sengdan timah hitam itu.
Direktur Keuangan BRMS Fuad Helmy mengatakan, hasil divestasi akan digunakan untuk membayar utang. Dia menyebut, posisi utang perseroan bisa berkurang dari 161,32 juta dolar AS menjadi 53,99 juta dolar AS setelah transaksi.
"Posisi kuitas USD554,18 juta tidak berubah. Artinya, debt to equity ratio (DER) BRMS bakal berkurang menjadi 0,09 kali dari sebelumnya 0,29 kali," katanya dikutip Selasa (25/9/2018).
Selain membayar utang, Fuad menambahkan, dana segar itu juga digunakan untuk membayar 20 persen saham DPM yang direpo kepada PT Aneka Tambang (Persero) Tbk sebesar 57,24 juta.
Sisanya sebesar 33 juta dolar AS, lanjut Fuad, bakal dipakai untuk ekspansi bisnis. BRMS memiliki proyek tambang emas di Gorontalo dan Palu. Tambang terakhir ditargetkan bisa beroperasi pada akhir 2020.
Pada Juni 2017 BRMS dan NFC menandatangani conditional share purchase agreement (CSPA) untuk mengalihkan 51 persen saham DPM dalam BRMS kepada NFC. Finalisasi atas transaksi itu sudah dikejar sejak tahun lalu, tapi meleset sehingga baru bisa dieksekusi saat ini.
“Kami juga berharap, masuknya NFC juga akan membuat DPM menjadi pemimpin pasar mulai 2020," kata Direktur Operasional BRMS, Suseno Kramadibrata.
Tambang Diari disebut memiliki cadangan seng dengan kualitas tinggi di dunia hingga 25 juta ton bijih yang terdiri dari Anjing Hitam 8 juta ton dan Lae Jahe 16 juta ton. Pada akhir tahun lalu, izin produksi sudah diperoleh hingga 30 tahun mendatang atau 2047.
Editor : Rahmat Fiansyah
https://www.inews.id/finance/read/258865/perusahaan-milik-grup-bakrie-jual-tambang-dairi-ke-nfc-china-rp2-9-t
No comments:
Post a Comment