Pages

Thursday, September 27, 2018

Sri Mulyani Pastikan Bunga Surat Utang Pemerintah Tak Melejit

Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Keuangan Sri Mulyani indrawati memastikan imbal hasil (yield) Surat Berharga Negara (SBN) tidak akan serta merta melejit seiring kenaikan bunga Amerika Serikat (AS) yang diikuti bunga acuan Bank Indonesia.

The Fed menaikkan bunga acuannya pada Rabu (26/8) waktu setempat sebesar 25 bps atau 0,25 persen menjadi 2-2,25 persen. Bank Indonesia (BI) merespons dengan ikut menaikkan bunga acuan 0,25 persen menjadi 5,75 persen.

Sri Mulyani menyebut kenaikan bunga acuan BI sudah sesuai dengan kondisi perekonomian saat ini. Kendati demikian, ia tak menampik ongkos pemerintah untuk menarik utang bakal lebih mahal dengan kenaikan bunga tersebut.


Hanya saja, ia memastikan imbal hasil SBN tak akan langsung melejit. Pasalnya, imbal hasil SBN tak hanya ditentukan oleh mekanisme pasar, tetapi juga fundamental Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Saat ini, menurut dia, kondisi fundamental APBN cukup kuat, sehingga risiko investor berinvestasi di SBN sebenarnya cukup rendah. Hal ini diharapkan dapat menahan laju kenaikan imbal hasil SBN.

Kondisi APBN yang kuat dicontohkan Mantan Direktur Pelaksana dengan realisasi penerimaan per Agustus yang mencapai Rp1.152,8 triliun atau tumbuh 18,44 persen dibanding tahun lalu. Pemerimaan negara ini disertai penerimaan pajak yang ikut tumbuh 16,5 persen.


Hal ini kemudian mempengaruhi defisit APBN sebesar 1,01 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB), atau membaik dari tahun lalu 1,67 persen dari PDB.

"Ini semua memberikan sentimen positif, sehingga kami bisa menciptakan yield atau harga obligasi yang reasonable," ujar Sri Mulyani di kantornya, Kamis (27/9).

Ia juga mengaku pemerintah sudah mengantisipasi kemungkinan kenaikan bunga AS di tahun depan. Dengan demikian, dampaknya ke perekonomian diperkirakan tak akan mengejutkan seperti tahun ini.


"Kalau (sentimen eksternal) ini bisa dijaga dengan baik, maka perekonomian Indonesia bisa adjust terhadap perubahan suku bunga global yang mulai meningkat. Semuanya bisa kami absorb dan dikelola secara relatif lebih stabil," imbuhnya.

Berdasarkan data Indonesian Bond Pricing Agency (IBPA) saat ini imbal hasil SBN dengan tenor 10 tahun sudah di angka 8,36 persen. Angka ini kian meningkat dari rata-rata posisi bulan Juli yakni 7,5 persen atau Maret silam yang di kisaran 6 persen.

Kenaikan imbal hasil SBN dapat mempengaruhi beban pembayaran bunga utang pemerintah nantinya.


Hingga Agustus kemarin, pemerintah sudah menerbitkan SBN secara netto sebesar Rp270,47 triliun atau 65,29 persen dari target penerbitan tahun ini Rp414,52 triliun. Angka ini lebih kecil 22,19 persen dibanding penerbitan SBN di periode yang sama tahun sebelumnya.

Kendati demikian, total utang pemerintah mencapai Rp4.363 trilun, naik sekitar 32 persen dibanding periode yang sama tahu lalu. Sementara itu, pembayaran bunga utang tercatat sudah mencapai Rp162 trilun, naik 15 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. (sfr/agi)

Let's block ads! (Why?)

https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20180928075300-532-333887/sri-mulyani-pastikan-bunga-surat-utang-pemerintah-tak-melejit/

No comments:

Post a Comment