Berdasarkan data yang dirilis enam negara bagian dan dua wilayah Australia, 228 orang meninggal akibat flu dan lebih dari 100 ribu orang terinfeksi. Angka ini meningkat dibandingkan pada 2018 dengan 58.824 yang terinfeksi.
Ketua Dewan Praktik Umum Asosiasi Media Australia Richard Kidd mengatakan influenza yang terjadi di sana tak seperti flu biasanya. Penyakit ini dianggap serius dan mematikan.
"Kami mengalami salah satu musim terburuk kami sejauh ini. Kami memperkirakan puncaknya terjadi antara Juli dan September," kata Richard Kidd.
Seperti dilansir The Strait Times, sejak Januari, sudah lebih dari 100 kematian dan 49 ribu kasus dilaporkan terjadi di New South Wales dan Victoria, dua negara bagian terbesar Australia.
Di Australia Selatan, sekitar 18.500 kasus influenza telah dikonfirmasi dan menyebabkan 44 orang meninggal.
Direktur NSW untuk Penyakait Menular Vicky Sheppeard, melalui keterangan resmi, mengatakan musim flu saat ini dampaknya terasa di seluruh negeri.
"Lebih banyak pasien datang ke unit gawat darurat NSW sejauh ini pada 2019 daripada periode enam bulan terakhir," tutur Vicky.
Wabah ini terjadi meskipun lebih dari 11 juta orang telah divaksinasi terhadap virus di bawah program yang disubsidi oleh pemerintah.
 (chri/chs)
No comments:
Post a Comment