Pages

Saturday, June 22, 2019

Napak Tilas 30 Tahun Perjalanan Kebaya Anne Avantie

Jakarta, CNN Indonesia -- Rancangan kebaya klasik dan kontemporernya yang anggun dengan potongan penuh seni, menjadikan Anne Avantie sebagai pelopor perancang kebaya artistik di Indonesia. Campur tangannya selama 30 tahun di dunia mode membuat Anne kini menjadi salah satu perancang berpengaruh.

Tahun ini, tepat menandakan tiga dekade Anne Avantie berkarya sejak 1989. Selama itu pula, ragam koleksi kebaya dan kain Indonesia tercipta dari tangan dinginnya. Kendati demikian, perjalanan panjang ini juga dilalui dengan jatuh bangun dan menuai kontroversi.

Perempuan kelahiran 20 Mei 1965 ini tumbuh dan besar di lingkungan sarat budaya di Semarang, Jawa Tengah. Saat tamat SMP, Anne tak melanjutkan pendidikannya ke jenjang SMA. Alih-alih, Taman Budaya Sekarayu Sriwedari di Solo yang justru menarik perhatiannya.

Di tempat itulah, Anne kecil menumbuhkan minat dan belajar mengolah kain. Saat melihat penata kostum di Taman Budaya itu, Anne mulai bercita-cita untuk bisa menjadi perancang.

Dia mengawalinya dengan membuat kain yang dibutuhkan oleh para penari. Kala itu, Anne menyewakan satu set kostum panggung dengan harga Rp5 ribu saja.


Dari situ, kemampuan dan kostum rancangan Anne mulai berkembang dan mendapatkan nama di Jawa Tengah,

Pada tahun 2000, Anne memberanikan diri datang ke Jakarta mengadu nasib. Ketika itu, dia bahkan harus memulai hidup dari kos-kosan.

"Saya hijrah ke Jakarta sekitar 20 tahun yang lalu dan kemudian saya belajar berkompetisi dengan sehat dengan banyak orang," kata Anne di Sleman City Hall, Jumat (21/6).

Kegigihan dan ketekunan berkreasi membuat rancangan Anne mulai banyak digunakan nama-nama besar seperti selebriti dan pejabat.

"Kebaya buat saya bukan sebuah baju atau sepotong baju. Tapi, sebuah perubahan. Melalui kebaya hidup saya berubah dan juga mengubah hidup banyak orang. Ini bukan manuver bisnis tapi perjalanan inspirasi," pungkas Anne.

Napak Tilas 30 Tahun Perjalanan Kebaya Anne AvantieSejumlah karya Anne Avantie. (Foto: CNN Indonesia/Puput Tripeni Juniman)

Pada 2003, Anne dipercaya menjadi salah satu perancang untuk ajang Puteri Indonesia dan Miss Universe hingga saat ini.

Anne menjalin kedekatan dengan para puteri tersebut. Sosoknya yang mengayomi dan perhatian membuat Anne diberikan panggilan bunda.

"Malam final Puteri Indonesia 2019 saat berada di tiga besar, kondisinya tegang. Tiba-tiba bunda datang menaruh tangannya dan tangan saya di dada saya untuk mengajak tenang," kata Puteri Indonesia Pariwisata 2019 Jesica Fitriana Martasari menenang awal mula kedekatannya dengan Anne.

Anne mengaku selalu melakukan hal itu kepada finalis Puteri Indonesia sejak 2004 lalu.

Menuai Kontroversi 

Rancangan kebaya Anne yang dinilai artistik bukannya tanpa kontroversi. Dia juga pernah dianggap merusak nilai budaya dari kebaya. Tapi, Anne tak ambil pusing.

"Ketika orang mengatakan Anne Avantie mencari popularitas dan pencitraan, cita-cita saya terwujud. Saya harus populer saya harus bercitra baik untuk memberi inspirasi. ... Bagi saya ide dan kreativitas itu tidak ada yang salah. Yang salah berarti pikiran kita," ucap Anne.


Bagi Anne, dunia fesyen bukanlah dunia glamor melainkan penuh inspirasi. Anne mengaku tak pernah kehabisan inspirasi selama 30 tahun berkarier. Dia kerap mendapatkannya dengan melihat dari orang-orang di sekitarnya. Oleh karena itu, dia tak masalah karyanya ditiru oleh banyak orang.

"Karya Anne Avantie dikloning dari Sabang sampai Merauke, dari kelas kelas kambing sampai kelas kakap. Itu artinya karya saya jadi inspirasi banyak orang," tutur Anne. (ptj/asa)

Let's block ads! (Why?)

https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20190622184847-277-405551/napak-tilas-30-tahun-perjalanan-kebaya-anne-avantie/

No comments:

Post a Comment