Tiga korban tewas telah teridentifikasi identitasnya, sementara satu korban tewas lain belum diketahui. Para korban tewas akibat terkena sabetan senjata tajam itu mengalami luka pada bagian wajah, tangan, dan tubuhnya.
Saat dikonfirmasi, Kapolres Mesuji, Ajun Komisaris Besar Edi Purnomo mengatakan belum bisa menjelaskan secara rinci terkait bentrok dua kelompok tersebut.
"Ya benar, tapi kami belum bisa jelaskan karena saat ini kami masih berada dilokasi kejadian dan masih fokus berjaga di sekitar lokasi di-backup dari Kodim 0426 agar konflik tidak meluas," ujar Edi Purnomo saat dihubungi, Rabu (17/7) petang.
Edi mengatakan setelah mendapat laporan bentrokan itu, aparat kepolisian gabungan dari Polres Mesuji dibantu anggota TNI dari Koramil Mesuji dan Kodim 0426 Tulangbawang langsung mengamankan lokasi kejadian.
Saat ini personel gabungan masih terus berjaga-jaga melakukan pengamanan di sekitar lokasi kejadian karena dua kelompok berseteru masih terkonsentrasi di sekitar lokasi kejadian.
Berdasarkan informasi yang dihimpun CNN Indonesia.com, kelompok yang terlibat bentrok itu adalah dari Kelompok Mekar Jaya Abadi, KHP Register 45 KBM dengan Kelompok Mesuji Raya dari Pematang Panggang, OKI, Sumatera Selatan.
Bentrokan itu dipicu mengenai lahan garapan di wilayah hutan register 45 Mesuji. Bentrokan itu terjadi lantaran dipicu penyanderaan alat pembajak lahan garapan milik kelompok Mesuji Raya oleh kelompok warga Mekar Jaya.
Sekitar pukul 11.00 WIB, datang alat bajak yang melakukan operasi di lokasi KHP Register 45 kelompok Mekar Jaya Abadi. Bajak tersebut melakukan pembajakan di areal tanah seluas setengah Ha, milik saudara yusuf (41) kelompok Mekar Jaya Abadi.
Beroperasinya alat bajak itu pun diketahui warga kelompok Mekar Jaya Abadi. Saat itu juga warga yang melihat langsung memukul kentongan sehingga berkumpulah warga lain dan langsung mengamankan bajak tersebut sambil menanyakan atas perintah siapa pembajakan itu dilakukan.
Setelahnya, operator bajak itu pulang. Tak lama berselang sekelompok warga dari kelompok Mesuji Raya (Pematang Panggang) datang dengan membawa senjata tajam hendak meminta kembali alat pembajak tersebut.
Akhirnya, terjadilah bentrok antara dua kelompok itu sekitar pukul 14.20 WIB.
Dikonfirmasi terpisah Kepala Biro Operasi Polda Lampung Komisaris Besar Yosi Hariyoso mengatakan dari kepolisian daerah pun langsung mengambil tindakan guna mencegah tidak terjadinya bentrok susulan dan meluas di wilayah tersebut.
"Polres Mesuji sudah melakukan tindakan, saat ini masih dilakukan penyelidikan. Untuk mengenai motifnya, kita belum bisa sampaikan tapi bentrok yang terjadi ini yakni antar kelompok yang bersinggungan," kata Yosi Hariyoso.
Dikatakannya, saat ini situasi di sekitar lokasi kejadian sudah kondusif. Polda Lampung bersama Polres Mesuji dan dibantu dari TNI, sudah berkoordinasi dengan beberapa tokoh setempat agar tidak terjadi adanya bentrok susulan.
"Untuk mengamankan lokasi kejadian, kita sudah langsung turunkan personel gabungan dari Brimobda Lampung, Jatanras, Reskrim, Propam, Sabhara dan Intel. Mohon doanya, supaya tidak ada bentrokan susulan dan kondisinya tetap kondusif," ujar Yosi.
[Gambas:Video CNN] (zas/kid) https://www.cnnindonesia.com/nasional/20190717210212-12-413096/dua-kelompok-di-mesuji-bentrok-akibat-lahan-garapan-4-tewas/
No comments:
Post a Comment