Marketing Division Head Auto2000, Yagimin meyakini recall produk mobil sudah bukan hal tabu di dalam negeri.
"Tidak ada efek ke penjualan, bukan sesuatu yang negatif. Hanya buatan tuhan yang sempurna," kata Yagimin di bilangan Sudirman, Jakarta Pusat, Selasa (16/7).
Menurut Yagimin, kampanye perbaikan massal merupakan bentuk tanggung jawab perusahaan otomotif kepada konsumen. Hal tersebut dinilai sebuah langkah positif untuk memperbaiki kerusakan pada kendaraan demi kenyamanan konsumen."Ada pemberitahuan, dan clear jadi konsumen bisa merasa lebih safety. Jadi konsumen di-cover TAM," ucap dia.
Yagimin berpendapat bahwa di industri otomotif, Toyota bukan satu-satunya perusahaan yang menerapkan recall produk kendaraan.
"Isu recall bukan sesuatu yang baru. Hampir semua (merek) pernah. Nah yg penting tanggung jawabnya. Bagaimana proses untuk penggantian suku cadang dan pemberitahuan," ucap dia.
Recall Toyota Rush sudah diumumkan resmi sejak kemarin, pada Senin (15/7) untuk 96 ribu unit yang telah terjual untuk pasar domestik dan ekspor. Sedangkan 60 ribu unit di antaranya berasal dari pasar domestik. Penarikan kembali mulai berlaku produksi Desember 2017-Februari 2019.Menurut produsen, recall disebabkan cacat produksi pada bagian komponen ECU curtain airbag. Kantong udara dapat mengembang dalam kondisi tertentu karena program komputer pada ECU tidak sesuai.
Produksi Rush dilakukan di pabrik Astra Daihatsu Motor (ADM) di Indonesia bersama Terios. Generasi kedua Rush dan Terios diluncurkan pada akhir 2017. Selama semester pertama (Januari-Juni) tahun ini penjualan ritel Rush melalui jaringan resmi Toyota, Auto2000 telah mencapai 12.300 unit. (ryh/mik)
https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20190716204903-384-412745/recall-airbag-diklaim-tak-pengaruhi-penjualan-rush/
No comments:
Post a Comment