Dia menuding tindakan Zulhas bermuatan politis dan terkesan mengkampanyekan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno lebih awal dari jadwal yang sudah ditetapkan oleh KPU, yakni pada 23 September 2018.
"Kalau dia (Zulhas) melakukan itu sekarang, siapapun pengurus partai politik, ya dia berarti mencuri start (kampanye)," ujar Arsul di Rumah Cemara, Jakarta, Rabu (29/8).
"Ganti apa lanjut," ujar Zulhas saat memberikan sambutan.
Selain itu, Zulhas juga menanyakan harga-harga barang kepada para mahasiswa UMJ.
Di akhir ucapannya itu, Zulhas mengklaim tidak dalam posisi kampanye.
Selain Zulhas, acara tersebut juga dihadiri oleh cawapres Sandiaga Uno dan Din Syamsuddin.
Arsul mengatakan Zulhas seharusnya mengetahui waktu kampanye Pilpres 2019 karena menjabat sebagai Ketum partai politik. Jika hal itu tidak dipahami, ia menyebut Zulhas telah melakukan pelanggaran dalam Pilpres 2019.
Lebih lanjut, Arsul tidak menampik Zulhas tidak mungkin memisahkan posisinya sebagai politisi dan Ketua MPR saat hadir dalam acara tersebut.
Namun, Zulhas dituntut untuk menjaga stabilitas di tengah masyarakat di tengah posisinya sebagai pimpinan lembaga dengan tidak membuat kontroversi, salah satunya menyatakan soal ganti presiden di hadapan mahasiswa sebelum masa kampanye di mulai.
"Yang paling bagus adalah ya itu tadi dengan tidak menciptakan kontroversi," ujarnya.
Di sisi lain, Arsul mengatakan tim kampanye Joko Widodo-Maruf Amin akan mengkaji tindakan yang dilakukan oleh Zulhas.
Jika memiliki bukti cukup, ia berencana menyerahkan hal tersebut kepada Bawaslu atau Gakkumdu Pemilu untuk ditindaklanjuti.
No comments:
Post a Comment