
JAKARTA, iNews.id – Pemerintah tengah gencar membangun daerah dengan menyiapkan berbagai proyek infrastruktur. Fokus pembangunan infrastruktur ini untuk mendorong pemerataan sehingga bisa berkontribusi bagi perekonomian nasional.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan, tantangan proyek infrastruktur yang tengah dan akan berjalan tidak hanya sekadar membangun. Pasalnya, hal ini membutuhkan beragam prosedur, mulai dari perencanaan, dana hingga implementasi pembangunan.
"Kita juga tahu bahwa banyak infrastruktur itu sebetulnya tidak hanya membangun tembok dan aspal, tapi banyak sekali legal contract-nya, financial scheme-nya yang semuanya membutuhkan juga pemikiran dan perencanaan, dan kemudian desain yang bisa diimplementasikan," katanya dalam acara Deloitte Infrastructure CEO Forum 2018 di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Kamis (20/9/2018).
Untungnya, pemerintah kata Sri Mulyani, memiliki alternatif pembiayaan untuk memuluskan bergaram proyek infrastruktur. Saat ini, program infrastruktur tak melulu dijalan dari Anggaran Pendatapan dan Belanja Negara (APBN), tapi bisa lewat penugasan ke Badan Usaha Milik Negara (BUMN) hingga kerja sama pemerintah badan usaha (KPBU) atau swasta.
"Saya menginginkan tentu saja makin banyak diversifikasi dari cara pembiayanya tidak hanya sekadar jaminan pemerintah atau melalui tambahan pinjaman. Tetapi, bisa lebih double spesifict dalam likuiditas sehingga kita juga bisa memperbaiki profil risiko dari pembangunan infrastruktur," tuturnya.
Pada tahun 2016-2030, kawasan Asia akan membutuhkan lebih dari 22,6 triliun dolar Amerika Serikat (AS) sementara kawasan Asean membutuhkan dana kisaran 2,8 triliun dolar AS. Kebutuhan tersebut mencakup pembangunan infrastruktur baru serta revitalisasi infrastruktur yang sudah ada.
Indonesia juga memerlukan investasi sekitar 511 miliar dolar AS pada 2015-2019 untuk mengatasi berbagai tantangan infrastruktur dalam negeri. KPBU sebagai salah satu pembiayaan proyek semakin menjadi tren di kalangan pemerintah baik daerah maupun pusat.
Country Head Deloitte Infrastructure and Capital Project Bernardus R Djonoputro mengemukakan, forum yang dihelat hari ini menjadi jembatan antara para investor dan KPBU. Apalagi pada pertemuan tahunan International Monetary Fund-World Bank (IMF-WB), pemerintah akan menawarkan puluhan proyek strategis.
"Menjelang pelaksanaan IMF dan World Bank di Bali bulan depan, forum ini menjadi bagian komitmen kuat kami untuk mengadvokasi KPBU dan membahas bersama strategi dalam pelaksanaan KPBU. Indonesia perlu fokus pada persiapan proyek, memahami tren yang berkaitan dengan pembiayaan proyek infrastruktur, peluang, kendala, peraturan yang memiliki kaitan langsung dengan investasi infrastruktur," kata Bernardus.
Editor : Ranto Rajagukguk
https://www.inews.id/finance/read/253605/sri-mulyani-bangun-infrastruktur-bukan-hanya-aspal-dan-tembok
No comments:
Post a Comment