
JAKARTA, iNews.id - Dompet digital atau e-wallet marak bermunculan setahun terakhir ini. Untuk menarik konsumen, jasa layanan e-wallet ini pun berlomba-lomba memberikan promo baik berupa diskon maupun cashback.
E-wallet seperti Ovo, GoPay, Dana, hingga LinkAja milik pemerintah seringkali menawarkan cashback hingga 50 persen. Perencana Keuangan Safir Senduk mengatakan, hal ini mengakibatkan konsumen cenderung membelanjakan uang untuk kebutuhan yang tidak mendesak.
"Sekarang banyak orang beli makanan atau minuman bukan karena lapar. Tapi karena pengen dapat cashback," ujarnya saat dihubungi, Sabtu (29/6/2019).
Biasanya, promosi berupa cashback ini tersedia di tempat makan maupun toko-toko baik di mall maupun pinggir jalan. Hal ini membuat konsumen yang sebetulnya tidak butuh secara mendesak menjadi tertarik membeli produk tersebut.
"Paling mereka cuma mau icip-icip (makanan) doang, tapi motivasi terbesarnya karena cashback. Alhasil sekarang antrean membeludak," kata dia.
Dihubungi secara terpisah, Siska Permata Sari, salah satu pengguna dompet digital ini mengakui, penggunaan e-wallet memang cukup menguntungkan karena konsumen mendapatkan cashback. Meski begitu, ia menggunakannya untuk kebutuhan yang betul-betul diperlukan seperti makan.
"Tertarik dengan cashback-nya. Kalau akhir bulan belum gajian karena butuh makan tapi cash (uang tunai) sudah habis," kata Siska Permata Sari.
Bagi beberapa konsumen, promo cashback ini dimanfaatkan untuk mengirit pengeluaran. Pasalnya, cashback ini bisa menekan harga yang harus dibayar hingga setengahnya.
"Ngirit uang makan juga. Beberapa (restoran menawarkan) paket harga kopi Rp30.000 tapi kalau pakai GoPay cuma bayar Rp15.000," kata Selfie Miftahul Jannah, pengguna e-wallet lainnya..
Kendati demikian, promo cashback ini ternyata tidak sepenuhnya membuat konsumen menjadi berbelanja kebutuhan yang tidak diperlukan. "Tetap beli sesuai kebutuhan, tidak kalap beli banyak karena cashback," ucap Siska.
Selain itu, seringkali dalam satu toko yang dikunjungi menerima beberapa layanan e-wallet yang menawarkan besaran dan maksimal cashback berbeda-beda. Sehingga membuat konsumen cermat memilih e-wallet mana yang memberikan cashback terbesar.
Lalu bagaimana jika e-wallet yang memberikan cashback terbesar ternyata bukan e-wallet yang selama ini digunakan konsumen? Tentu, hal ini mendorong konsumen untuk mengunduh aplikasi e-wallet tersebut sehingga satu konsumen memiliki banyak e-wallet dalam gadget-nya.
Menurut Safir, memiliki beberapa e-wallet sah-sah saja selama tersedia saldo saat sedang dibutuhkan. Namun, perlu diingat, banyaknya e-wallet di gadget justru membuat konsumen harus ekstra cermat menghitung pengeluarannya.
"Tidak apa-apa kok punya beberapa aplikasi e-wallet mobile payment. Kalau tidak bisa dikendalikan, itu yang salah," tutur dia.
Editor : Ranto Rajagukguk
https://www.inews.id/finance/makro/bagaimana-menyikapi-cashback-yang-ditawarkan-dompet-digital/581501
No comments:
Post a Comment