Seperti dilansir Associated Press, Prayuth memenangkan total 500 suara dari parlemen dan mengalahkan rivalnya, Thanathorn Juangroongruangkit dari Partai Gerakan Masa Depan yang hanya mendapat 244 suara.
Prayuth kemudian berlutut di hadapan foto Raja Maha Vajiralongkorn dan membungkuk sepanjang upacara pengangkatannya sebagai perdana menteri baru.
Dalam pidatonya, Prayuth berjanji untuk mendedikasikan dirinya melayani rakyat dengan jujur dan integritas demi mencapai negara yang lebih baik serta kesejahteraan seluruh rakyat Thailand.
Pasukan militer pemerintahan telah menetapkan peraturan pemilu baru untuk diterapkan dalam pemilu bulan Maret. Undang-undang tersebut memberikan kesempatan bagi 250 anggota Senat yang ditunjuk oleh junta untuk ikut memberikan suara dalam pemilihan perdana menteri bersama 500 anggota dewan terpilih lainnya.
Undang-undang pemilu oleh kelompok junta ternyata melemahkan kedudukan partai-partai lawas karena pihaknya kerap memberikan kursi pemerintahan kepada partai-partai kecil dengan sedikit perolehan suara.
Partai Pheu Thai sebagai oposisi menjadi sasaran dari dampak penerapan undang-undang tersebut. Mereka mengklaim bahwa koalisinya berhasil meraup 255 kursi dari total 500 kursi di majelis rendah parlemen.
Meski demikian, Pheu Thai tetap tak mampu menandingi jumlah suara yang diperoleh Partai Palang Pracharat yang mendukung Prayuth.
No comments:
Post a Comment