JAKARTA, iNews.id - Bank Indonesia (BI) menyatakan, modal asing yang mengalir deras ke Indonesia sejauh ini telah menopang penguatan rupiah. Hasilnya, kurs rupiah menguat cukup signifikan terhadap dolar AS.
Gubernur BI, Perry Warjiyo mengatakan, hingga 17 Juli 2019, rupiah telah menguat 1,06 persen dalam satu tahun terakhir. Hal ini selaras dengan aliran modal asing (capital inflow) yang mencapai 9,7 miliar dolar AS atau setara Rp135 triliun sejak awal tahun.
"Perkembangan positif ini kemudian mendorong berlanjutnya aliran masuk modal asing dan memperkuat rupiah," kata dia di Jakarta, Kamis (18/7/2019).
Perry mengatakan, masuknya investor asing tidak terlepas dari imbal hasil obligasi di dalam negeri yang jauh lebih menarik dibandingkan negara-negara lain. Secara eksternal, kebijakan bank sentral global yang berubah menjadi dovish juga semakin modal asing kembali ke negara-negara emerging market.
"Ketidakpastian di pasar keuangan global sejalan langkah kebijakan moneter yang longgar, sehingga mendorong aliran modal asing masuk atau capital inflow yang mendorong penguatan rupiah," ujar dia.
Dari internal, kata Perry, persepsi investor terhadap prospek ekonomi RI cukup positif juga membuat investor kepincut. Hal tersebut semakin terlihat kala Standard & Poor's (S&P) meningkatkan rating surat utang Indonesia.
Ke depan, Perry yakin kurs upiah akan bergerak stabil sesuai mekanisme pasar yang tetap terjaga. Untuk mendukung efektivitas kebijakan kurs dan memperkuat pembiayaan domestik, BI terus mempercepat pendalaman pasar keuangan, baik pasar uang maupun valas.
Editor : Rahmat Fiansyah
https://www.inews.id/finance/makro/dana-asing-rp135-triliun-topang-penguatan-rupiah/598025
No comments:
Post a Comment