Toto diberhentikan dari jabatan Ketua DPD Golkar Cirebon diduga karena menyatakan dukungan kepada Bambang Soesatyo untuk menjadi ketua umum selanjutnya.
"Ya (keluar dari Golkar), teman teman saya juga sudah menyarankan untuk keluar. Artinya saya juga punya gerbong. Kan ada banyak kader," tutur Toto saat dihubungi CNNIndonesia.com, Sabtu (6/7).
Toto mengklaim tidak ada beban untuk melakukan itu. Terlebih, lanjut Toto, sudah banyak beredar informasi bahwa dirinya bakal dipecat sebagai kader Golkar. Tidak sekadar diberhentikan dari jabatan Ketua DPD Golkar Cirebon.
"Itu sudah ada ancaman (pemecatan). Ya ada informasi (ancamannya) dari DPD Jawa Barat. Ya, saya enggak ada beban," kata Toto.
Bentuk perlawanan lain yang ingin ditempuh yakni melalui jalur hukum. Namun, dia belum mau merinci.
"Saya tidak mau dengan kekerasan," kata Toto.
Pemberhentian yang Ganjil
Toto mengaku dirinya diberhentikan dari posisi Ketua DPD Golkar Kota Cirebon oleh DPD Golkar Provinsi Jawa Barat. Kini, posisi tersebut diisi oleh Lili Eliyah yang sebelumnya menjabat sebagai Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPD Golkar Cirebon.
Toto menduga pemberhentian dilakukan lantaran mendukung Bambang Soesatyo sebagai ketua umum Golkar menggantikan Airlangga Hartarto. Dia mengaku memang pernah menyatakan dukungan saat bicara di hadapan wartawan.
"Tanggal 28 Juni saya bikin statement. Kurang lebih seminggu kemudian saya dapat kabar diberhentikan," ucap Toto.
Toto mengaku pertama kali mendapat kabar dicopot dari Ketua DPD Cirebon melalui media massa. Dia lalu menghubungi Sekretaris DPD Golkar Jawa Barat Ade Barkah Surahman untuk mengklarifikasi kabar yang beredar.
Penjelasan yang diperoleh Toto, yakni dirinya diberhentikan dengan alasan periodisasi. Toto merasa janggal.
SK kepengurusan, kata Toto, menyatakan masa jabatan sebagai Ketua DPD Golkar Cirebon adalah hingga 2020. Bukan 2019.
![]() |
Terpisah, Wakil Sekjen DPP Golkar Dave Laksono yang merupakan anggota DPR dari dapil Cirebon mengatakan bahwa Toto diberhentikan atas pertimbangan kinerja. Dia menyebut Toto gagal menambah atau mempertahankan kursi Golkar di DPRD Kota Cirebon.
"Lebih ke kinerja. Ada usulan-usulan dari bawah," ucap Dave saat dihubungi.
Toto lebih merasa aneh jika alasan kinerja yang menjadi pertimbangan. Menurutnya, itu justru semakin tidak masuk akal.
Toto mengamini bahwa perolehan kursi Golkar di DPRD Kota Cirebon bakal menurun. Namun, dia mengatakan bahwa fenomena serupa juga terjadi di DPRD Provinsi Jawa Barat dan DPR RI.
"Enggak masuk akal. Kalau kinerja ditegur dari awal dong. Evaluasi," kata Toto.
"Kalau perolehan suara kursi, apa yang diberikan DPP dan provinsi? Kan sama sama kurang. Di DPR RI kan sama juga seperti itu," lanjutnya.
Toto lalu berencana mengundurkan diri sebagai kader Golkar. Dia juga mengancam bakal membawa kader-kader lain yang loyal terhadap dirinya.
Toto mengatakan bahwa rencana itu merupakan bentuk perlawanan atas perlakuan terhadap dirinya. Dia seolah tidak terima setelah puluhan tahun menjadi kader Golkar dan dua periode menjabat sebagai ketua DPD Cirebon, namun diberhentikan hanya karena menyatakan dukungan kepada Bamsoet.
Toh, Bamsoet juga belum resmi menjadi calon ketua umum lantaran Musyawarah Nasional belum dihelat. Dia juga mengatakan bahwa perbedaan aspirasi itu biasa. Apalagi hanya sama-sama mendukung kader Golkar.
"Saya juga sekretaris TKN (Tim Kampanye Daerah Jokowi-Ma'ruf) daerah Cirebon dan Jokowi menang. Sesuai arahan DPP," kata Toto .
"Ini harga diri. Seolah olah saya tidak melakukan pengabdian. Saya dua periode lho (sebagai Ketua DPD Cirebon)," lanjutnya.
[Gambas:Video CNN] (bmw/DAL)
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20190706175918-32-409725/dicopot-eks-ketua-dpd-golkar-cirebon-ancam-tarik-gerbong/
No comments:
Post a Comment