JAKARTA, iNews.id - Fraksi Gerindra di DPR mengkritik program infrastruktur Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang tidak memperkuat BUMN. Hal tersebut dialami oleh PT Krakatau Steel (Persero) Tbk yang mengalami kesulitan keuangan.
Anggota DPR Fraksi Gerindra, Rahayu Saraswati menilai, pembangunan infrastruktur seharusnya membuat industri baja di dalam negeri menggeliat. Namun, KS justru mengalami beragam masalah keuangan.
"Pembangunan infrastruktur yang agresif tidak didesain untuk memperkuat peran BUMN dalam perekonomian nasional," ujarnya dalam Rapat Paripurna DPR, di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (9/7/2019).
BACA JUGA:
Beredar Kabar 1.300 Karyawan Di-PHK, Begini Kata Bos Krakatau Steel
Krakatau Steel Masih Rugi Rp1 Triliun Sepanjang 2018
Menurut Rahayu, kinerja KS tidak mengalami perubahan dari tahun ke tahun. BUMN baja nasional itu disebutnya merugi selama tujuh tahun berturut-turut. Hal ini tidak terlepas dari impor baja besar-besaran dari China yang menekan industri baja domestik.
"Di tengah gencarnya pembangunan infrastruktur, kondisi BUMN justru memburuk, dengan kondisi keuangan yang terus merugi, dan terlilit utang. Sebagaimana yang dialami PT Krakatau Steel," tutur dia.
Pada Kuartal I-2019, KS rugi 62,32 juta dolar AS atau setara Rp880 miliar. Kerugian tersebut melonjak dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang rugi 4,86 juta dolar AS atau Rp70 miliar.
Anggota DPR Gerindra, Bambang Haryo Soekartono menyoroti restrukturisasi yang diambil oleh manajemen KS. Bisnis baja yang buruk membuat perseroan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap para pekerja outsourcing.
"Krakatau Steel PHK besar-besaran, demo besar-besaran," ucapnya.
Editor : Rahmat Fiansyah
https://www.inews.id/finance/bisnis/gerindra-sebut-krakatau-steel-tidak-peroleh-manfaat-dari-program-infrastruktur/589417
No comments:
Post a Comment