AFP melaporkan bahwa Pun menghadiri sidang pada Jumat (5/7), di mana ia didakwa atas keterlibatannya dalam pemblokiran jalan di depan markas kepolisian saat demonstrasi.
Sementara Pun menanti proses peradilan, tim forensik terus menyisir lokasi demonstrasi di depan gedung parlemen.
Mereka mengumpulkan DNA untuk mendeteksi orang-orang yang terlibat dalam penerobosan gedung saat demonstrasi berlangsung.
Demonstrasi ini merupakan bagian dari serangkaian unjuk rasa untuk menolak RUU ekstradisi yang memungkinkan tersangka satu kasus diadili di luar negeri, termasuk China.
Proposal aturan ini menyulut amarah warga Hong Kong karena khawatir akan sistem peradilan di China yang kerap bias dan dipolitisasi.
Kekhawatiran ini muncul di tengah peningkatan seruan agar Hong Kong benar-benar memisahkan diri dari China.
Setelah serangkaian demonstrasi yang berakhir ricuh, pemimpin Hong Kong, Carrie Lam, mengumumkan bakal menunda pembahasan RUU ekstradisi tersebut.
Namun, para demonstran tetap mendesak agar RUU itu benar-benar dibatalkan. Mereka pun menyerukan agar Lam mundur dari jabatannya. (has)
https://www.cnnindonesia.com/internasional/20190705150654-113-409448/lempar-telur-ke-polisi-saat-demo-seniman-hong-kong-diadili/
No comments:
Post a Comment