Pages

Sunday, July 7, 2019

Riwayat Penyakit dan Pengobatan Sutopo Purwo Nugroho

Jakarta, CNN Indonesia -- Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), meninggal dunia akibat penyakit kanker paru-paru stadium 4b yang dideritanya.

Sutopo meninggal dunia saat menjalani pengobatan di Guangzhou Modern Hospital, Guangzhou, Tiongkok pada pada Minggu (7/7) dini hari tadi.

Dia berobat karena kanker paru yang telah menyebar ke tulang dan organ tubuh lainnya. Dari pengakuannya, kondisinya sangat menyakitkan.


Sutopo mengabarkan dirinya mengidap penyakit kanker pada Desember 2017 lalu. Beragam pengobatan mulai dijalaninya saat itu dari minum obat hingga kemoterapi.
[Gambas:Instagram]
Pria kelahiran Boyolali tersebut kerap menginformasikan kabar soal pengobatan yang dijalaninya itu melalui media sosial seperti instagran dan Twitter miliknya.

Pada unggahan di instagramnya 16 Februari 2018 lalu, Sutopo menyebutkan kalau dirinya menjadi perokok pasif yang menyebabkan kanker paru-paru bersarang di badannya.

Semakin hari, badan Sutopo semakin kurus. Wajahnya tampak pucat. Dalam kondisi sakit itu dia berusaha semaksimal mungkin memberikan informasi kepada masyarakat soal bencana.


Berlalu melawan sakitnya, Sutopo pun harus kehilangan berat badannya sebanyak 20 kilogram. Dia tercatat sudah delapan kali kemoterapi sebelum memutuskan berangkat ke Guangzhou.

Beberapa kali dalam kesempatan konferensi pers, terlihat badan Sutopo yang sedikit miring ketika berdiri.

Pada 22 Februari 2019, akibat penyakitnya Sutopo mengakui mengalami skoliosis pada tulang belakangnya. Semakin hari tulang belakangnya semakin bengkok. Untuk menahan semakin bengkok dan antisipasi patah tulang itu pun dia harus menggunakan korset setiap hari.

Sutopo menyebutkan bengkok tulangnya akibat dorongan dari massa kanker. Akibatnya dia mengalami nyeri dan sulit tidur. Hal itu pun mengakibatkan kegelisahan pada hatinya.
[Gambas:Instagram]


Tak cuma kemoterapi, Sutopo pun kerap menjalani CT Scan, PET Scan, Bone Scan, MRI, rontgen dan lainnya.

Berbagai cara dilakukan Sutopo untuk sembuh. Hampir setiap minggu Sutopo harus diambil cairan dari paru-parunya. Setidaknya sebanyak 1-1,5 liter cairan akan tersedot dari paru-parunya.

Keberangkatan Sutopo ke Guangzhou tercatat sejak 15 Juni 2019 lalu. Dia masih berusaha berpikir positif dengan kesembuhan penyakit yang dideritanya.

Dia sempat mengatakan akan menjalani pengobatan selama satu bulan di sana. Namun duka justru datang di hari ke-22 dirinya menjalani pengobatan di sana.

Sutopo meninggal dunia di tengah masa perawatan. Kepergiannya membawa duka.
[Gambas:Video CNN] (gst/gil)

Let's block ads! (Why?)

https://www.cnnindonesia.com/nasional/20190707155706-20-409880/riwayat-penyakit-dan-pengobatan-sutopo-purwo-nugroho/

No comments:

Post a Comment