Pages

Wednesday, July 3, 2019

Singapura Terus Perluas Lahan, Malaysia Setop Ekspor Pasir

Jakarta, CNN Indonesia -- Malaysia dikabarkan melarang ekspor pasir laut ketika Singapura gencar memperluas wilayah mereka dengan membangun pulau reklamasi.

Dua pejabat senior Negeri Jiran mengatakan kepada Reuters bahwa Perdana Menteri Mahathir Mohamad telah memberlakukan aturan itu pada 3 Oktober lalu.

Mahathir disebut kesal lantaran pasir tanah yang dijual Malaysia ke Singapura dipakai untuk memperluas wilayah tetangganya itu.

Ia juga disebut khawatir penjualan tanah pasir ke Singapura selama ini hanya menguntungkan pejabat Malaysia yang korup.

Sementara itu, juru bicara Mahathir, Endie Shazlie Akbar, mengonfirmasi pemerintah Malaysia memang telah menyetop ekspor pasir ke Singapura.

Namun, Endie membantah kabar bahwa larangan itu diberlakukan untuk menahan rencana perluasan lahan Singapura.

Larangan ini berlaku ketika Singapura berencana memulai proyek perluasan lahannya, terutama proyek pembangunan Tuas Mega Port. Pelabuhan itu digadang akan menjadi terminal kontainer terbesar di dunia.

Singapura terus memperluas lahannya dengan membangun pulau reklamasi sejak kemerdekaan pada 1965 lalu. Sebagian besar lahan reklamasi dibangun di wilayah pesisir dan menggunakan tanah pasir.

Berdasarkan data pemerintah Singapura, lahan negara kota itu meluas hingga 2,7 kilometer persegi selama 2018. Perluasan itu merupakan yang terbesar selama satu dekade terakhir.

Singapura kini membutuhkan setidaknya 88 juta meter kubik material tanah dan pasir untuk membangun Tuas Mega Port yang diklaim 383 luas lapangan sepak bola.

Proyek mega itu diperkirakan menghabiskan dana hingga US$1,8 miliar atau setara Rp25,4 triliun. Pelabuhan itu akan dibangun dalam empat tahap hingga 2040 mendatang.

Larangan ini disebut membuat Singapura semakin sulit merealisasikan proyek-proyek reklamasinya, termasuk pembangunan Tuas Mega Port, karena Malaysia merupakan sumber pasir terbesar mereka.

[Gambas:Video CNN]

Kementerian Pembangunan Nasional Singapura tak langsung menanggapi masalah itu. Lembaga tersebut hanya menyatakan bahwa negaranya memiliki banyak sumber impor pasir.

Negara pusat perekonomian di Asia Tenggara ini pun menyatakan proyek Tuas Mega Port berlanjut sesuai jadwal.

"Selain pasir, kami juga menggunakan bahan-bahan dari berbagai sumber untuk membangun lahan tersebut. Ini termasuk material keruk dari kanal-kanal navigasi dan fairway," kata juru bicara Otoritas Maritim dan Pelabuhan Singapura (MPA) seperti dikutip Reuters, Rabu (3/7).

Di sisi lain, dua pengimpor pasir ke Singapura menuturkan komoditas pasir semakin langka sehingga memaksa wilayah itu mencari produsen lain dari India. (rds/has)

Let's block ads! (Why?)

https://www.cnnindonesia.com/internasional/20190703160504-106-408771/singapura-terus-perluas-lahan-malaysia-setop-ekspor-pasir/

No comments:

Post a Comment