Berdasarkan informasi yang didapatkan dari BMKG, gempa berkekuatan 7,1 SR itu terjadi pada pukul 22.08.39 WIB malam ini. Selang tiga detik kemudian, pukul 22.08.42, terjadi gempa susulan dengan kekuatan 7,0 SR.
Episentrum gempa tersebut berada sekitar 135 kilometer barat daya Ternate (Maluku Utara) atau 0.51 Lintang Utara dan 126,18 Bujur Timur, dengan kedalaman 10 kilometer.
Atas gempa tersebut, BMKG pun menyampaikan peringatan daerah-daerah yang berpotensi tsunami berdasarkan pemodelan yang telah dilakukan.
Untuk yang berstatus Waspada adalah Halmahera dan Tidore (Maluku Utara). Sementara di Sulawesi Utara yang berstatus Waspada tsunami adalah di Minahasa bagian selatan, Minahasa-Utara bagian selatan, Minahasa-selatan bagian selatan, dan Bolaang Mongondow bagian selatan.
Kemudian, Kota Bitung (Sulut) berstatus siaga.
Atas peringatan tsunami tersebut, masyarakat diminta tetap tenang dan mengikuti arahan peringatan dini dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan BMKG.
Sementara itu, seperti dilansir dari Antara, akibat gempa sejumlah warga di Kota Gorontalo berhamburan keluar rumah karena terjadi gempa bumi dengan magnitudo 7,1 SR tersebut.
"Saya kaget ada gempa yang cukup kuat dan lama, sehingga harus keluar rumah," kata Yuniar salah satu warga Kota Gorontalo.
"Kami masih berjaga-jaga jangan sampai ada gempa susulan," tambah Adi, warga lainnya di Gorontalo.
"Kami memang merasakan, tetapi yang paling kuat ada di Manado dan Bitung, Sulut. Karena ada saudara menelpon ke saya soal kuatnya goncangan gempa di wilayah itu," katanya.
(kid) https://www.cnnindonesia.com/nasional/20190707230656-20-409946/wilayah-di-malut-dan-sulut-yang-waspada-tsunami-pascagempa/
No comments:
Post a Comment