"Menyusul serangan jahat di Arbil, kami telah meluncurkan operasi udara paling komprehensif di Qandil dan memberikan pukulan berat pada organisasi teror," kata Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar merujuk pada Partai Pekerja Kurdistan (PKK).
Melalui pernyataan, Akar menuturkan serangan itu menghancurkan "basis persenjataan, penginapan, tempat berlindung dan gua" milik PKK.
"Pertarungan kami melawan teror akan berlanjut dengan meningkatnya tekad sampai teroris terakhir dimusnahkan dan darah para martir kami terbalaskan," kata Akar seperti dikutip AFP.
Serangan udara diluncurkan setelah Wakil Konsul Turki untuk wilayah otonomi Kurdi di Irak ditembak mati di Ibu Kota Arbil, pada Rabu (17/7). Sumber kepolisian menuturkan dua orang lainnya ikut tewas dalam insiden tersebut.
Meski begitu, hingga kini belum ada pihak yang mengklaim penembakan itu. Juru bicara PKK juga membantah kelompoknya terlibat dalam penembakan itu. Namun, sejumlah pengamat di Irak berasumsi bahwa PKK, yang merupakan kelompok separatis Turki, bertanggung jawab atas insiden tersebut.
PKK selama ini dianggap Turki sebagai kelompok teroris. PKK telah melancarkan pemberontakan terhadap Turki sejak 1984 lalu.
Turki bahkan telah mengerahkan sejumlah serangan dan pengeboman ke wilayah utara Kurdi sejak Mei lalu guna memberangus PKK.
Awal Juli lalu, PKK mengumumkan salah satu serangan Turki baru-baru ini membunuh pemimpin senior mereka, Diyar Gharib Mohammed bersama dengan sejumlah anggota lainnya.
Meski begitu, Partai Demokrat Kurdistan (KDP) yang kini menguasai wilayah Kurdi memiliki relasi politik yang baik dengan pemerintahan Presiden Recep Tayyip Erdogan.
[Gambas:Video CNN] (rds/dea)
https://www.cnnindonesia.com/internasional/20190719143215-134-413666/diplomat-terbunuh-turki-luncurkan-serangan-udara-ke-kurdi/
No comments:
Post a Comment