Hal ini diungkapkan Prasetio setelah meninjau pengungsi yang berada di sepanjang trotoar Jalan Kebon Sirih, Jakarta.
"Siapkan tempat. Kita kan banyak panti sosial, banyak yang baik, yang layak. Bicara masalah politis ini permasalahan politis tapi juga kemanusiaan," kata Prasetio di Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (9/7) malam.Prasetio meminta kepada Satuan Polisi Pamong Praja agar tak bersikap represif terhadap para pengungsi. Bahkan dia meminta agar pelayanan kesehatan bisa diberikan kepada para pengungsi.
"Dia dibawa keluar baik-baik, dikasih tempat, dia bawa dulu kasih lihat tempatnya yang layak untuk hidup dia dulu sambil menunggu mengurus keberangkatan," ujar Prasetio.
Prasetio sempat berbicang dengan para pengungsi. Beberapa dari mereka merupakan warga Afghanistan dan Sudan yang mencari negara perlindungan selagi negaranya perang.
Salah satunya Nilofar, pengungsi dari Afghanistan yang sudah satu tahun berada di Indonesia. Sebelum di Jalan Kebon Sirih, dirinya dan keluarganya menetap di Kalideres."Kita lagi tunggu sewaktu di Kalideres, kita enggak dikasih tempat tapi kita enggak boleh kerja," ujar Nilofar kepada Prasetio.
"Tapi ini kita enggak tahu tinggal di Indonesia buat berapa lama. Kita enggak tahu sampai kapan," lanjutnya dengan bahasa Indonesia tak beraturan.
Pantauan CNNIndnesia.com di lapangan, para pengungsi mendirikan tenda di depan Kantor UNHCR yang terletak di Menara Ravindo, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat dan di seberang menara. Setidaknya satu keluarga menghuni satu tenda di kawasan Kebon Sirih tersebut.
Banyak lalat mengerubungi lokasi mereka tinggal. Mereka juga terlihat mengenakan pakaian seadanya. Di ujung jalan ada anak-anak kecil yang berkumpul dan bermain di taman depan trotoar.Perang menjadi sebab para pencari suaka yang berada di Indonesia. Total ada 14.000 pengungsi terdaftar di Indonesia. Mereka pada umumnya berasal dari Sudan, Myanmar, Somalia, dan yang terbanyak adalah Afghanistan.
[Gambas:Video CNN] (ctr/wis)
No comments:
Post a Comment