Ia menyatakan pemerintah melalui Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) bakal membayar ganti rugi seluruh lahan tersebut.
"Pembangunan itu berhenti karena tanahnya belum dibebaskan. Sekarang sudah diukur, diselesaikan masalah surat menyurat dan oleh LMAN juga sudah siap dibayar," katanya, Rabu (10/7).
Menurut dia, pembebasan mayoritas lahan LRT bakal selesai pada akhir Juli. Namun, pembebasan satu area lahan di Bekasi, Jawa Barat diprediksi molor hingga awal Agustus.
Ia bilang salah satu kendala dalam pembebasan lahan adalah perbedaan kepemilikan sertifikat tanah dibandingkan dengan luasan lahan yang diakui oleh pemilik.
"Misalnya ada tanah 1.000 meter persegi, dia tinggal sekian puluh tahun di sana. Dia sertifikatnya baru katakanlah 500 meter persegi dan sisanya belum," tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama LMAN Rahayu Puspasari menuturkan pihaknya telah membayarkan dana pengganti lahan LRT sebesar Rp508,55 miliar untuk 121 bidang tanah.
Megaproyek transportasi massa ini menelan dana hingga Rp22,8 triliun dengan panjang lintasan mencapai 44 kilometer (Km). LRT Jabodebek bakal melewati tiga lintasan, yakni lintasan Cawang-Cibubur, lintasan Cawang-Bekasi Timur, dan lintasan Cawang-Kuningan-Dukuh Atas.
Pembangunan LRT Jabodebek sendiri sudah mulai dilakukan sejak 2015 dan ditargetkan rampung pada 2021.
(ulf/agi)
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20190710221530-92-411077/luhut-pastikan-lrt-jabodebek-tancap-gas-lagi-bulan-depan/
No comments:
Post a Comment