Mengutip Live Strong, senyawa kimia yang terkandung di dalam jahe dapat menekan risiko hipertensi.
Jahe disebut dapat menurunkan tekanan darah dengan mencegah pembentukan gumpalan darah pada arteri dan pembuluh darah. Hasil dari itu, aliran darah pada sistem peredaran akan lancar dan terhindar dari faktor risiko hipertensi.
Sekelompok peneliti melakukan penelitian terhadap hewan pada 2017 terkait dampak jahe pada tekanan darah. Sebagaimana dilaporkan dalam BMJ Journal, peneliti menemukan potensi jahe menjadi suplemen alami alternatif untuk mencegah hipertensi.Kendati demikian, penelitian masih harus diuji coba pada manusia untuk mempelajari efek jahe pada pasien hipertensi.
Namun, di samping semua khasiat alaminya, konsumsi jahe juga dikabarkan memiliki efek samping. Banyak orang menganggap bahwa konsumsi jahe dapat memicu rasa mual pada perut.
Mengutip Healthline, efek samping jahe akan terasa jika Anda mengonsumsi sebanyak 4 gram jahe dalam satu hari. Ini berlaku bagi Anda yang tidak mengidap penyakit apa pun.
Salah satu efek samping yang memungkinkan hanyalah rasa mulas dan sakit pada perut. Rasanya disebut sama seperti ketika Anda mengonsumsi cabai atau makanan pedas lainnya.
Sedangkan pada orang dengan tekanan darah tinggi, konsumsi jahe akan menimbulkan sakit kepala ringan. Kandungan silsilat dalam jahe yang bertindak sebagai pengencer darah bisa menyebabkan masalah bagi orang yang memiliki gangguan pada aliran darah.
[Gambas:Video CNN] (nad/asr)
https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20190703142421-255-408737/mengulik-manfaat-jahe-untuk-hipertensi/
No comments:
Post a Comment