CEO dan Founder Alvara Research Hasanuddin Ali menuturkan pengeluaran milenial bervariasi untuk masing-masing aplikasi belanja online. Rinciannya, Bukalapak sebesar Rp100 ribu per transaksi, Tokopedia sebesar Rp150 ribu-Rp200 ribu per transaksi, dan OLX sebesar Rp250 ribu per transaksi.
Lebih lanjut, Shopee sebesar Rp100 ribu-Rp200 ribu per transaksi, Lazada sebesar Rp200 ribu per transaksi, dan Blibli.com Rp100 ribu-Rp500 ribu per transaksi.
Ia menuturkan milenial sangat identik dengan dunia digital, sehingga mendorong perkembangan pasar e-commerce.
"Pertumbuhan transaksi e-commerce Indonesia dari waktu ke waktu makin eksponensial (berlipat)," katanya, Selasa (9/7).
Menariknya, sebagian besar milenial memilih pembayaran tunai alias Cash On Delivery (COD) dalam bertransaksi di e-commerce.
Disusul oleh pembayaran melalui Anjungan Tunai Mandiri (ATM) atau mobile banking (m-banking).
Meskipun persentase cara pembayaran berbeda setiap aplikasi belanja online, namun pembayaran tunai masih paling besar kecuali pada Blibli.com yang cenderung menggunakan ATM atau m-banking sebesar 57,1 persen.
Rinciannya transaksi tunai Bukalapak sebesar 35,7 persen, Tokopedia sebesar 39,3 persen, OLX sebesar 44,9 persen, Shopee sebesar 42,9 persen, serta Lazada sebesar 67,4 persen.
"Cara pembayaran itu mayoritas tunai, adapula yang debit. Tetapi, ada kenaikan dari penggunaan digital payment," imbuh Hasanuddin.
Menurut dia, Lazada menjadi aplikasi yang paling banyak digunakan oleh kaum milenial sebesar 47,9 persen dari total responden. Disusul oleh Shopee sebesar 32,2 persen, Tokopedia sebesar 15,4 persen, dan Bukalapak sebesar 14,4 persen.
Lazada, lanjutnya, dikenal dengan perusahaan e-commerce yang bisa memberikan layanan COD, sedangkan Shopee dikenal sebagai e-commerce yang memberikan ongkos kirim (ongkir) gratis.
[Gambas:Video CNN]
"Sementara, Tokopedia dan Bukalapak diasosiasikan dengan aplikasi belanja terkenal," tuturnya.
Dalam berbelanja online rata-rata responden mencari produk fashion. Khusus di OLX, mayoritas responden mencari barang elektronik.
Riset ini dilakukan kepada 1.204 responden yang tersebar di Jabodetabek, Bali, Padang, Yogyakarta, dan Manado. Riset dilakukan melalui interview tatap muka pada periode 3-20 April 2019.
(ulf/bir)
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20190709184527-92-410635/milenial-rogoh-kocek-rp200-ribu-buat-belanja-online/
No comments:
Post a Comment