Hal itu ia sampaikan untuk merespons klaim kubu Bambang Soesatyo atau Bamsoet yang mengaku telah menerima dukungan 400 DPD seluruh Indonesia
Maman menegaskan bahwa 420 DPD Golkar itu sudah dipastikan akan mendukung dan memilih Airlangga pada Munas yang rencananya digelar Desember 2019 mendatang.
"Berdasarkan data dan infomasi yg masuk dan tersebar juga di media bahwa DPD 1 dan DPD 2 yang sudah deklarasi mendukung Airlangga sudah cukup signifikan sekarang sudah hampir di angka 420-an surat masuk yang menyatakan dukungan dan akan memilih," kata Maman kepada CNNIndonesia.com, Senin (8/7).
Maman mengatakan Airlangga mengapresiasi dukungan tersebut. Ia menegaskan dukungan dari para DPD Golkar itu akan dipergunakan oleh Airlangga sebagai ijtihad politik membesarkan Golkar ke depannya.
"Mudah-mudahan ijtihad politik yang dilakukan oleh kawan-kawan di bawah bisa menghantarkan Partai Golkar kedepan lebih besar kembali," kata Maman.
Di sisi lain, Maman justru menyindir kubu Bambang Soesatyo yang hanya sekadar main klaim mendapatkan dukungan 400 DPD Golkar dalam Munas.
"Yang saya dengar katanya sudah 500 DPD yang mendukung, tapi saya belum tahu DPD mana aja. Mungkin DPD serikat pekerja Papua dan lain-lainnya," kata Maman sambil tertawa.
Politikus Senior Partai Golkar, Yorrys Raweyai sebelumnya mengatakan Bambang Soesatyo telah mendapatkan dukungan dari 400 DPD tingkat I maupun DPD tingkat II seluruh Indonesia untuk maju sebagai ketua umum atau ketum Golkar pada gelaran musyawarah nasional (Munas).
"Ini sudah berjalan. Tapi sampai ini hari [Bamsoet] sudah mendapat dukungan lebih dari 400 dukungan [DPD tingkat I dan II]," kata Yorris saat ditemui di Resto Batik Kuring, Jakarta, Minggu (7/7).
Yorrys merinci para pemilik suara di Munas Golkar diantaranya adalah DPD tingkat I yang berjumlah sekitar 34 kepengurusan, DPD Tingkat II yang memiliki sekitar lebih dari 500 kepengurusan.
Tak hanya itu, tiga organisasi pendiri Partai Golkar seperti Organisasi Serbaguna Gotong Royong (Kosgoro), Sentra Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI), dan Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) turut memilik hak suara.
Menanggapi klaim tersebut, Maman menyarankan agar tim sukses Bamsoet tak bersikap seperti calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto yang mengklaim kemenangan hitung cepat di Pilpres 2019 lalu.
"Hati hati nanti jadi kayak tim 02 waktu habis proses perhitungan Quick Count diumumkan yang mengatakan bahwa 01 menang, namun tiba-tiba Tim 02 deklarasi dan konferensi pers kemenangan juga tapi faktanya kan nihil juga," kata dia.
[Gambas:Video CNN] (rzr/gil)
No comments:
Post a Comment