Getaran gempa yang berlangsung pada pukul 18.06 Wita, membuat warga yang berada di dalam rumah berlarian keluar mencari tempat-tempat yang aman.
"Baru kali ini getaran gempat kami rasakan cukup keras. Lampu di teras rumah saya bergoyang sangat kencang, bahkan air di bak penampungan kamar mandi sempat tumpah akibat kuatnya getaran gempa," kata seorang warga Mamuju Fadil, seperti dikutip dari antara.
Akibat gempa tersebut, listrik di kawasan Kabupaten Mamuju sempat padam.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kalak BPBD) Kabupaten Mamuju, Hamdhan Malik, membenarkan dampak getaran yang cukup kuat yang dirasakan di wilayah itu akibat gempa yang melanda wilayah Sulteng-Sulbar pada Jumat petang.
"Getaran cukup keras dirasakan di Kota Mamuju," katanya.
Akibat gempat tersebut, lanjut Hamdhan, jembatan yang berada di kawasan Jalan Arteri, tepatnya di depan Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sulbar mengalami penurunan hingga 30 centimeter.
Namun, ia juga belum bisa memastikan dampak kerusakan lainnya yang ditimbulkan akibat gempa yang melanda kawasan Kabupaten Mamuju pada Jumat petang itu.
"Saat ini kami masih mencari apakah ada rumah atau bangunan yang rusak akibat getaran gempa itu," kata Hamdhan.
Sementara di Gorontalo, gempa bumi yang berpusat di Donggala, Sulawesi Tengah, Jumat petang, sempat membuat warga Gorontalo panik hingga keluar rumah.
"Ini gempa yang cukup lama dan membuat kami takut, harus keluar rumah," kata Lili, warga Kota Gorontalo.
Menurut informasi BMKG gempa dengan magnitude 7.7 SR terjadi pada 18.02 wita dan berpusat di 27 km Timur Laut Donggala dengan Kedalaman sekitar 10 Km, dan berpotensi tsunami.
Namun, BMKG kemudian mencabut status tsunami tersebut.
No comments:
Post a Comment