Pages

Saturday, June 22, 2019

Kala Duka 'Atun' Menjadi Suka bagi Orkes Tanjidor

Jakarta, CNN Indonesia -- Penggemar sinetron Si Doel Anak Sekolahan (1994-2006) pasti ingat adegan Atun (diperankan Suti Karno) terjepit sousaphone yang merupakan salah satu instrumen orkes tanjidor. Atun mengalami kejadian naas itu lantaran iseng, ia sengaja mengagetkan Babe (Benyamin Sueb) dengan meniupkan alat musik tersebut.

Dalam orkes tanjidor sousaphone biasa disebut bas selendang. Kata bas digunakan karena alat musik itu bersuara nada rendah, sementara kata selendang dipilih karena cara memainkannya harus dipikul di punggung sampai mengelilingi badan, seperti selendang.

Alih-alih, Atun yang bertubuh tambun ternyata tidak bisa melepaskan alat musik itu. Bahkan sousaphone malah lolos dari pundak sehingga menjepit perut. 

Saat berbincang dengan CNNIndonesia.com, Suti mengaku kesakitan saat pengambilan adegan tersebut. Saat itu banyak adegan spontan, salah satunya ketika Babe yang mengenakan sarung melompati kepala Atun hingga tersangkut.


"Syutingnya lumayan luka-luka di perut, apalagi harus naik-turun oplet, ke rumah sakit, [ke] tukang pijat. Pas naik oplet pun sempat luka semua di kaki, lecet. Ya, tapi itu sudah risiko," katanya.

Siapa sangka adegan yang menyakitkan bagi Suti itu malah jadi keuntungan bagi orkes tanjidor. Koordinator Sanggar Putra Mayang Sari Cijantung, Sofyan Marta, menyatakan adegan tersebut secara spesifik memberikan dampak untuk kelangsungan hidup orkes tanjidor.

"Saya sangat terima kasih sama Bang Rano Karno, tanjidor mulai terangkat lagi karena adegan itu. Orang mulai inget lagi [pada] tanjidor," kata Sofyan saat ditemui CNNIndonesia.com di kediamannya di kawasan Jakarta Timur.

Sofyan mengungkapkan, sebenarnya bukan hanya Si Doel Anak Sekolahan yang memasukkan orkes tanjidor dalam kisahnya. Sinetron lain bahkan menampilkan orkes tanjidor secara lengkap, bukan hanya salah satu alat musik.

Kala Duka 'Atun' Menjadi Suka bagi Orkes TanjidorKoordinator Tanjidor Sanggar Putra Mayang Sari Cijantung Sofyan Marta. (CNN Indonesia/M Andika Putra)

Sanggar Putra Mayang Sari Cijantung diakui Sofyan sudah malang melintang dalam sinetron sejak tahun 1990-an. Mereka pernah tampil di sejumlah sinetron, antara lain dalam Gerhana (1999-2003), Tendangan dari Langit The Series (2013) dan Fatih di Kampung Jawara (2018-2019).

Ia menjelaskan mereka biasa tampil dalam adegan pernikahan. Namun dalam adegan itu tidak ada penjelasan spesifik mengenai orkes tanjidor yang merupakan kebudayaan Betawi, sehingga penonton belum tentu tahu jika orkes tersebut adalah tanjidor.

"Setelah adegan itu, jadi ada salah penyebutan. Bas selendang disebut tanjidor, padahal tanjidor itu keseluruhan satu orkes. Sekali lagi saya terima kasih banget sama Bang Rano Karno yang sudah mau angkat tanjidor di sinetron, walau hanya adegan kejepit," katanya.

Justru, menurut Sofyan, adegan Atun terjepit sousaphone dirasa berdampak lebih besar ketimbang yang menampilkan orkes tanjidor lengkap. Penonton lebih mengingat Si Doel Anak Sekolahan karena adegan tersebut begitu ikonik.


Pemimpin orkes tanjidor Pusaka Tiga Saudara, Ma'ah Piye, memberikan penjelasan serupa. Terlebih, adegan Atun terjepit sousaphone lantas diadaptasi menjadi sebutan alat musik tersebut. Saat ini, sousaphone biasa disebut bas selendang atau bas Atun.

"Sinetron Doel Anak Sekolahan membantu tanjidor, dia mengangkat kebudayaan Betawi. Bas-nya sampai terkenal jadi bas Atun, saking gedenya," kata Ma'ah kepada CNNIndonesia.com.

Dari adegan yang sama pula tergambar betapa berharganya alat musik sousaphone. Saat itu, diceritakan Mandra sempat menyarankan agar instrumen dipotong oleh tukang las. Serta merta saran tersebut ditolak Babe dan Doel (Rano Karno). Doel selaku pemilik sousaphone merasa bahwa alat musik itu adalah wasiatnya.

"Alat tanjidor memang seberharga itu, kalau ada yang bolong dipatri, itu kan terbuat dari kuningan. Misal jatuh kemudian bolong dan patah, mau enggak mau harus sambung, sambung kuningan kan susah," kata Sofyan. (adp/rea)

Let's block ads! (Why?)

https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20190621221707-220-405457/kala-duka-atun-menjadi-suka-bagi-orkes-tanjidor/

No comments:

Post a Comment