Dari data per tanggal 10 Juni pukul 13.00 WIB, jumlah pemudik baik saat arus mudik dan saat arus balik dari H-7 hingga H+4 Lebaran dengan menggunakan pesawat mencapai 2.665.389 orang. Padahal pada periode yang sama 2018 lalu, jumlah penumpang pesawat mencapai angka 3.899.278.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebut penurunan jumlah penumpang angkutan udara tersebut terjadi akibat kenaikan harga tiket pesawat yang diberlakukan oleh beberapa maskapai penerbangan.
"Iya pasti (penurunan karena harga meningkat)," kata Budi ditemui di Gedung Kementerian Perhubungan, Jakarta Pusat, Senin (10/6).
Tak hanya harga tiket, Budi mengatakan penurunan juga terjadi lantaran sedikitnya moda transportasi penerbangan yang beroperasi di hari menjelang dan setelah lebaran.
"Penyebabnya tentu adanya pengurangan jumlah pesawat (yang beroperasi). Jumlah pesawat itu banyak sekali, kalau saja jumlah pesawat itu ditambah, (penurunan penumpang) tidak sebanyak itu," kata Budi. Budi mengatakan sebagai ganti pesawat, pemudik memilih moda transportasi lain. Pergeseran pilihan tersebut tercermin dari peningkatan jumlah penumpang kereta dan bus selama musim mudik dan balik Lebaran.
Untuk pemudik dengan kereta, jumlahnya meningkat 9,4 hingga 9,5 persen pada musim mudik dan balik lebaran tahun ini. Sementara itu, untuk moda transportasi bus meningkat di kisaran 10 hingga 15 persen.
"Jadi semuanya sudah naik tapi dari tiga jalur tadi. Kereta api, dan bus naik," kata dia. [Gambas:Video CNN]
(tst/agt) https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20190610133411-92-402086/tiket-mahal-pemudik-dengan-pesawat-turun-31-persen/
No comments:
Post a Comment