Kepolisian menyatakan ketiga pria itu masing-masing berusia 20, 23, dan 30 tahun. Ketiganya ditahan setelah aparat mencurigai aktivitas sosial media mereka.
Menurut McCartney, rencana teror itu "masih dalam tahap awal". Namun, ketiga pelaku sudah mengimpor senjata dan bahan peledak.
Dikutip AFP, McCartney mengatakan dua dari ketiga terduga akan didakwa atas keterlibatan mereka dalam organisasi teroris dan merencanakan serangan teror.
Asisten Komisioner Kepolisian New South Wales, Mick Willing, mengatakan ketiga orang tersebut "saling mengenal melalui media sosial" seperti WhatsApp dan Telegram. Mereka disebut berbagi "filosofi pikir yang sama."
Hal itu terungkap setelah intelijen Australia memantau akses komunikasi terenkripsi ketiga tersangka. Di bawah undang-undang terorisme Australia yang kontroversial, otoritas berwenang bisa mengakses data komunikasi terenkripsi tersangka teroris.
Saat ini, kepolisian menekankan bahwa tidak ada ancaman teror lebih lanjut bagi publik terkait insiden ini. (rds/has)
https://www.cnnindonesia.com/internasional/20190702163603-113-408351/australia-tahan-3-terduga-isis-yang-berencana-serang-sydney/
No comments:
Post a Comment