Acara itu mengagendakan diskusi dan pernyataan sikap para relawan pendukung untuk menolak putusan Mahkamah Konstitusi yang telah mementahkan seluruh gugatan Prabowo-Sandi, 27 Juni lalu.
Kericuhan terjadi saat sesi diskusi. Ditengarai, kericuhan dipicu oleh perbedaan pendapat dari para relawan pendukung atas pernyataan yang disampaikan oleh salah satu pembicara.Pembicara tersebut menyampaikan bahwa keputusan MK bersifat mengikat dan final. Atas dasar ini, pembicara yang mengklaim mewakili relawan itu mengatakan akan menerima keputusan itu.
"Tidak ada upaya hukum Iain yang bisa menganulir keputusan MK tersebut. Menyadari hal itu, maka kami dari Koalisi Relawan dan Pendukung Prabowo-Sandi menerima keputusan tersebut," kata salah seorang relawan saat membacakan pernyataan sikap di D Hotel, Jakarta Selatan, Selasa (2/7).
"Kami mengganggap pasta demokrasi tahun 2019 ini telah selesai dengan keputusan MK ini. Seluruh rakyat Indonesia tinggal menunggu pelantikan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden KH. Ma'ruf Amin sebagaimana KPU telah menetapkannya," tambahnya lagi.
Usai pernyataan sikap itu dibacakan, sejumlah peserta yang hadir langsung protes. Mereka menyebut dua petikan pernyataan yang mengatakan menerima keputusan MK itu bukan suara dari relawan Prabowo-Sandi."Itu bukan sikap relawan. Tolak, tolak!" kata sebagian peserta sambil berteriak-teriak.
Tak hanya teriakan, relawan lain yang hadir bahkan mencopot dan melempar spanduk acara karena merasa kecewa dengan isi pernyataan dalam acara itu.
Di tengah kericuhan itu salah seorang peserta mencoba menenangkan peserta lewat pengeras suara. Dia meminta peserta yang didominasi ibu-ibu untuk berhenti dan meninggalkan lokasi acara."Sudah, pulang. Semuanya pulang," kata salah seorang peserta.
[Gambas:Video CNN] (tst/wis)
No comments:
Post a Comment