Mayrisa mengatakan balas dendam tidak akan menyelesaikan masalah. Mayrisa juga berharap meninggalnya Haringga merupakan insiden terakhir kekerasan suporter sepak bola di Indonesia.
"Saya mohon jangan [ada balas dendam]. Kalau kalian balas dendam sama saja kalian brutalnya dengan mereka. Dan tidak akan ada habisnya kalau seperti itu. Darah harus dibayar darah, nyawa harus dibayar nyawa, akan terus berlanjut dan itu jangan sampai terjadi," kata Mayrisa saat dikunjungi Menpora Imam Nahrawi, Rabu (26/9).Kepada Menpora Imam Nahrawi, Mayrisa juga berpesan agar proses kasus meninggalnya Haringga diusut sampai tuntas. Mayris mengatakan keluarganya telah kehilangan sosok yang sangat disayangi.
"Adik saya dikeroyok. Dia sudah minta ampun tapi mereka semakin brutal. Di mana hati mereka. Ya Allah, hati mereka di mana? Kehilangan orang yang kalian sayangi itu sakit sekali, jangan sampai terjadi lagi," ucap Mayrisa sambil meneteskan air mata.
Haringga Sirla dimakamkan di Indramayu. (ANTARA FOTO/Dedhez Anggara)
|
"Tapi juga bagaimana soal hukum ini betul-betul ditegakkan seadil-adilnya. Pelaku maupun orang yang terlibat ini harus ditindak tegas," ucap Imam.
Selama dua pekan waktu pemberhentian sementara Liga 1 2018, Imam mengaku akan memanggil semua stakeholder sepak bola Indonesia untuk duduk bersama menyelesaikan permasalahan tindak kekerasan di ranah suporter. Hal itu dilakukan agar rasa aman di kalangan suporter bisa tercipta."Suporter bisa senang, suporter yang tidak brutal dan terorganisir. Kompetisi liga juga bisa lebih baik, berkualitas dan mengantarkan pemain timnas yang membanggakan Indonesia," ujar Imam. (TTF/har)
https://www.cnnindonesia.com/olahraga/20180926173415-142-333439/keluarga-haringga-minta-jakmania-tak-balas-dendam/
No comments:
Post a Comment