CNN Indonesia | Senin, 10/06/2019 17:49 WIB
Masjid yang berada di tempat istirahat (rest area) jalan tol Cipularang, KM 88 tersebut, diketahui didesain Ridwan yang memang dikenal sebagai arsitek.
Pertemuan antara Ridwan dan ustaz yang dalam rekaman video viral sedang menjelaskan soal simbol illuminati pada masjid Al Safar itu dimediasi Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat. Pertemuan dalam forum silaturahmi dan diskusi umum bertajuk Bersama Membangun Umat itu dilaksanakan di lingkungan Gedung Pusat Dakwah Islam (Pusdai), Kota Bandung, Senin (10/6).
Berdasarkan pantauan di lokasi, gedung Pusdai tersebut penuh sesak oleh warga. Sementara penengah diskusi adalah Ketua MUI Jabar, Rahmat Syafei.
Rahmat Baequni diberi panggung pertama untuk presentasi selama 30 menit. Pemaparannya terkait lambang illuminati. Sang ustaz mengatakan segitiga merupakan simbol yang digunakan zionis Yahudi dalam berbagai hal. Lambang tersebut pula, sebut Baequni, yang dipakai kaum zionis untuk menyifatkan Tuhan yang mereka tunggu.
Berdasarkan buku yang dipelajari mengenai kebangkitan kaum Yahudi, kata Baequni, mereka menyimbolkan iblis dengan lambang segitiga ke bawah. Sementara itu, simbol Dajal dengan segitiga ke atas. Sehingga, sambung Baequni, ketika dua segitiga berlawanan arah itu dipertemukan akan memunculkan lambang Yahudi yang sekarang menjadi bendera Israel.
Menurut Baequni, kaum zionis internasional memiliki tiga hal kepentingan. Pertama, mengumpulkan seluruh kaum Yahudi di seluruh dunia di bawah misi kembali ke tanah air mereka yang dijanjikan Deklarasi Altaour Balfour 1917.
Kedua, mendirikan negara yang berdaulat di atas tanah merah Palestina. Serta menanamkan pengaruh atas dunia di berbagai bidang kehidupan menuju terbentuknya The New World Order.
"Salah satunya mereka memasukkan dalam ilmu arsitektur," kata Baequni.
Ustaz Rahmat Baequni memberikan penjelasan soal pendapatnya mengenai sarat makna illuminati pada desain Masjid Al Safar karya Ridwan Kamil. (CNN Indonesia/Huyogo)
|
Sedangkan Emil, sapaan Ridwan Kamil, dalam presentasinya melayangkan pertanyaan tentang masjid-masjid lain yang juga punya segitiga atau satu lingkaran termasuk mihrab Masjid Nabawi di Kota Madinah. Oleh karena itu, Emil meminta agar ulama mengambil kesepakatan yang sama terkait simbol.
Dalam pemaparan tersebut, Emil menjelaskan saat diberi kesempatan mendesain masjid Al Safar yang letaknya di kaki gunung itu ia menggagas konsep yang terkesan menyatu dengan alam.
"Apa bentuknya? Alam itu tidak beraturan maka Masjid Al Safar pun bentuknya tidak beraturan," kata Ridwan.
"Dalam ilmu arsitektur ada teorinya. Namanya teori melipat atau origami. Dengan melipat kita bisa membentuk yang tidak beraturan menjadi berdiri. Bentuk tidak beraturan ini secara alami membentuk segitiga dalam lipat-melipat supaya bisa belok," ujarnya.
Atas dasar itu, ia pun menegaskan tak ada niat dirinya mendesain masjid tersebut dengan simbol yang dituding mirip illuminati.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberikan penjelasan soal arsitektur masjid Al Safar yang ia desain. (CNN Indonesia/Huyogo)
|
Sebelumnya, dalam rekaman viral menjelang musim mudik Lebaran 2019, viral rekaman dengan Ustaz Baequni sebagai penyaji. Dalam rekaman yang viral itu, Baequni menuding Masjid Al Safar merupakan rancangan Ridwan Kamil sarat akan simbol illuminati.
Tudingan simbol illuminati itu muncul karena di bagian mimbar mirip dengan 'All Seeing Eye' alias mata satu, yang diketahui sebagai simbol utama dalam illuminati. Selain itu, bentuk Baequni pun mempersoalkan masjid Al Safar yang berbentuk segitiga.
Sebelumnya, cerita soal Masjid Al Safar muncul dalam tayangan Youtube yang dipublikasikan akun Teras Dakwah. Dalam video yang tayang pada periode Januari hingga Mei 2019 tersebut, Ustaz Rahmat Baequni sedang berceramah di suatu tempat di Yogyakarta.
Halaman selanjutnya pendapat MUI Jabar (hyg/kid)
1 dari 2
No comments:
Post a Comment