Episentrum gempa tersebut berada sekitar 135 kilometer barat daya Ternate (Maluku Utara) atau 0.51 Lintang Utara dan 126,18 Bujur Timur, dengan kedalaman 10 kilometer.
BMKG pun mencatat selang tiga detik kemudian, 22.08.42 WIB terjadi gempa susulan dengan kekuatan 7,0 SR.
Setelahnya, seperti dilansir Antara, Kasi Data dan Informasi Stasiun Geofisika Winangun, Manado, Edward H Mengko mengatakan setidaknya ada empat gempa susulan lanjutan.
Gempa susulan pertama bermagnitudo 4,8 SR (pukul 22:29:15 WIB), gempa kedua bermagnitudo 4,2 (pukul 22:34:24 WIB),
Gempa susulan ketiga bermagnitudo 4,5 (22:43:57 WIB), dan gempa susulan berikutnya magnitudo 4,0 (22:57:01 WIB).
Selain itu, Edward menyatakan peringatan dini tsunami telah diperbaharui menjadi waspada di sejumlah wilayah, dan siaga di wilayah lain.
"Belum berakhir peringatan dini tsunami," kata Edward menegaskan.
Warga Panik Berhamburan Keluar Bangunan
Gempa 7,1 SR yang terjadi di barat daya Ternate itu dirasakan hingga ke wilayah Manado, Sulawesi Utara. Walhasil, saat getaran mengguncang, sejumlah warga di kota tersebut tampak berhamburan keluar rumah.
Salah satu warga Manado, Gerry, mengatakan sangat takut karena gempa yang terasa cukup kuat, dan berlangsung agak lama. Hal yang sama juga dikatakan Merry T, warga Manado, sangat takut dan langsung lari ke luar rumah.
Kepanikan juga terasa di Kota Gorontalo.
"Saya kaget ada gempa yang cukup kuat dan lama, sehingga harus keluar rumah," kata Yuniar, warga Molosipat W, Kota Gorontalo.
"Kami masih berjaga-jaga jangan sampai ada gempa susulan," tambah Adi, warga lainnya di Gorontalo.
"Kami memang merasakan, tetapi yang paling kuat ada di Manado dan Bitung, Sulut. Karena ada saudara menelpon ke saya soal kuatnya goncangan gempa di wilayah itu," katanya.
(Antara/kid) https://www.cnnindonesia.com/nasional/20190707231955-20-409947/bmkg-catat-4-gempa-susulan-pascagempa-71-sr-di-malut-sulut/
No comments:
Post a Comment